Kalau ngomongin sepak bola, biasanya yang kebayang itu pemain-pemain yang bikin gol indah atau dribble memukau. Tapi ada satu sosok di Barcelona yang bikin gue sadar kalau jadi bintang lapangan itu bukan cuma soal gol. Dia adalah Sergi Roberto — pemain yang namanya mungkin gak setenar Messi, tapi kiprahnya punya cerita yang bikin gue kagum setengah mati.
Pertama Kali Dengar Nama Sergi Roberto
Gue masih inget waktu pertama kali denger namanya. Lagi asik nonton highlight Sports Liga Champions, tiba-tiba ada komentar yang bilang, “Itu Sergi Roberto, pemain serba bisa Barcelona.” Gue yang waktu itu cuma tahu beberapa nama besar langsung penasaran. Dan bener aja, begitu gue cari tahu, ternyata dia ini lahir di Reus, Catalonia, 7 Februari 1992, dan gabung ke akademi La Masia waktu umurnya baru 14 tahun.
Bayangin, umur segitu gue masih mikir mau jadi apa, sedangkan dia udah punya target jelas: main di Camp Nou Wikipedia.
Kenapa Dia Bisa Populer?
Jawaban singkatnya: versatility alias bisa main di banyak posisi. Jujur, ini skill langka di sepak bola modern. Kebanyakan pemain fokus di satu posisi, tapi Sergi? Dia bisa jadi gelandang, full-back kanan, bahkan winger kalau pelatih lagi butuh.
Yang paling bikin dia meledak namanya itu momen di tahun 2017 — laga leg kedua 16 besar Liga Champions lawan PSG. Barcelona kalah 0-4 di leg pertama. Banyak yang udah nyerah, termasuk gue. Tapi di Camp Nou, mereka bikin comeback gila-gilaan. Skor 5-1 udah bikin tegang, lalu di injury time… jebret! Sergi Roberto cetak gol keenam yang bikin agregat jadi 6-5. Gue yang nonton di rumah bener-bener teriak sampe tetangga nyangka ada apa-apa. Itu bukan cuma gol, itu momen sejarah.
Skill Bermain yang Bikin Kagum
Kalau lo tanya, apa yang bikin dia istimewa? Menurut gue ada beberapa hal:
Baca Permainan
Dia kayak punya radar buat tahu kapan harus maju, kapan harus bertahan.Passing Akurat
Umpan-umpannya jarang meleset, bahkan di tekanan tinggi.Stamina dan Mental Baja
Main 90 menit penuh di beberapa posisi berbeda dalam seminggu? Sergi bisa. Gue aja main futsal 15 menit udah ngos-ngosan.Kerendahan Hati
Dia nggak ngeluh walau sering dipindah posisi. Justru itu bikin dia jadi andalan tim.
Gue inget di musim 2015–16, dia main di tujuh posisi berbeda sepanjang musim. Tujuh! Kalau gue yang disuruh kerja di tujuh divisi dalam setahun, mungkin udah resign.
Prestasi yang Dibawa Pulang
Bersama Barcelona, Sergi Roberto udah ngumpulin piala segudang:
7 gelar La Liga
2 Liga Champions (2011 & 2015)
6 Copa del Rey
6 Piala Super Spanyol
2 Piala Super UEFA
2 Piala Dunia Antarklub FIFA
Dan itu semua bukan cuma numpang lewat. Dia ada di momen-momen penting, jadi bagian dari tim emas Barca yang dihuni pemain-pemain legendaris.
Kehidupan Pribadi yang Inspiratif
Di luar lapangan, hidupnya juga menarik. Dia menikah dengan Coral Simanovich, model asal Israel, pada 2018. Mereka punya anak perempuan bernama Kaia.
Tapi nggak semua kisahnya manis. Ibunya meninggal karena ALS pada akhir 2019. Sejak itu, Sergi sering pakai platformnya buat ningkatin kesadaran soal penyakit ini. Gue suka sama sisi ini — ngingetin kalau atlet juga manusia biasa yang bisa kehilangan dan tetap berusaha kuat.
Pelajaran yang Gue Ambil dari Sergi Roberto
Dari semua cerita tentang dia, gue belajar satu hal penting: nggak harus jadi bintang paling terang buat jadi penting. Kadang peran kita di balik layar justru yang bikin semua berjalan.
Sergi Roberto mungkin bukan top scorer, tapi dia pemain yang pelatih percayakan di saat-saat krusial. Itu nunjukin kalau kepercayaan dan kerja keras itu nilainya nggak kalah dari bakat.
Gue jadi inget waktu di kantor, gue sering disuruh handle pekerjaan yang “bukan kerjaan gue” — awalnya kesel, tapi lama-lama sadar, justru itu bikin orang lain lihat kalau gue bisa diandalkan. Mirip banget sama yang dialami Sergi di lapangan.
Analisis Gaya Bermain Sergi Roberto
Kalau kita bongkar secara teknis, gaya main Sergi Roberto itu unik. Dia bukan tipe pemain yang selalu nyari sorotan. Justru kekuatannya ada di positional intelligence alias kecerdasan posisi.
Pernah nonton pemain yang kayaknya selalu ada di tempat yang tepat? Nah, itu dia. Misalnya, saat Barca lagi bangun serangan dari belakang, dia bakal turun sedikit buat bantu opsi passing. Tapi kalau bola udah nyampe di sepertiga akhir, dia bisa tiba-tiba muncul di kotak penalti buat kasih umpan kunci.
Di level taktik, Sergi juga sering dipuji karena kemampuan membaca celah. Dia paham banget kapan harus overlap sebagai full-back atau kapan mesti stay buat jaga pertahanan. Gue pribadi suka pemain kayak gini — nggak selalu bikin highlight, tapi kalau dia nggak ada, timnya berasa kehilangan keseimbangan.
Perjalanan Setelah Tinggalkan Barcelona
Tahun 2024 jadi momen emosional. Setelah lebih dari satu dekade di Camp Nou, Sergi Roberto pamit dari Barcelona. Banyak fans yang nangis di laga perpisahan itu, termasuk gue yang cuma nonton dari layar.
Dia pindah ke Como 1907 di Italia, klub yang lagi bangun proyek ambisius di Serie A dengan Cesc Fàbregas di jajaran staf. Gue sempet mikir, “Wah, ini bakal jadi petualangan baru buat dia.” Dan bener aja, meskipun baru di liga baru, dia langsung nunjukin kualitas: passing akurat di atas 91%, jarang banget kehilangan bola, dan tetep bisa main di beberapa posisi.
Ini bukti kalau mental dan skill-nya nggak cuma berlaku di Barcelona, tapi juga di lingkungan yang benar-benar berbeda.
Dampak Bagi Tim dan Fans
Yang gue salut dari Sergi Roberto, dia bukan cuma pemain, tapi juga leader dalam diam. Dia nggak sering teriak-teriak di lapangan, tapi sikapnya yang profesional bikin pemain lain respek.
Bagi fans, dia itu simbol loyalitas. Di era modern di mana pemain gampang pindah klub demi gaji lebih tinggi, Sergi bertahan lama di Barca. Bahkan ketika dia nggak selalu jadi starter, dia tetap kerja keras di latihan. Itu bikin namanya masuk di hati suporter.
Kalau gue boleh jujur, tipe pemain kayak gini sering underrated. Padahal, di balik gelar-gelar besar klub, ada sosok kayak Sergi yang rela pasang badan demi tim.
Penutup
Buat gue, Sergi Roberto itu contoh sempurna kalau kerja keras, loyalitas, dan adaptabilitas bisa bikin lo bertahan di level tertinggi. Dia bukan cuma legenda kecil di hati fans Barcelona, tapi juga inspirasi buat siapa aja yang lagi berjuang di bidangnya masing-masing.
Kalau lo belum pernah nonton momen comeback 6-1 itu, gue saranin tonton deh. Siap-siap aja teriak-teriak, soalnya gue aja sampe hampir jatuhin gelas teh waktu itu.
Baca juga artikel menarik lainnya tentang Liga Futsal Indonesia: Cerita Seru, Pelajaran Berharga, dan Tips Main Tanpa Drama 2025 disini