Onitsuka Tiger: Sepatu Klasik Jepang yang Kembali Jadi Tren di Indonesia

Aku masih ingat betul momen pertama kali lihat sepatu Onitsuka Tiger di mall—lebih dari sekadar sepatu, rasanya kayak nemu artefak budaya pop. Gaya klasik, logo ikonik berbentuk silang, dan nuansa retro-nya bikin mata langsung berhenti di etalase. Dan sejak saat itu, perjalanan saya bersama sepatu ini dimulai. Bukan cuma karena tampilannya yang keren, tapi ada cerita, ada sejarah, ada kualitas Lifestyle yang bikin brand ini punya tempat khusus di hati saya.

Dalam artikel ini, saya bakal cerita soal pengalaman saya dengan Onitsuka Tiger di Indonesia, alasan kenapa brand ini kelihatan makin digandrungi, plus beberapa tips milih model yang pas dan cocok buat kebutuhan harian. Tapi tenang, ini bukan review kaku ala katalog toko online, ya. Ini cerita otentik dari saya, pecinta sepatu yang belajar dari kesalahan (dan juga dompet yang pernah kaget).

Awal Mula Jatuh Hati: Onitsuka Tiger Masuk ke Indonesia

Onitsuka Tiger & Patou Have the Cutest Collab of 2024 | Teen Vogue

Pertama-tama, kita bahas dulu soal kehadiran Onitsuka Tiger di Indonesia. Dulu sepatu ini termasuk langka. Hanya segelintir orang yang tahu, dan yang pakai biasanya emang kolektor atau sneakerhead sejati. Tapi sejak beberapa tahun belakangan, toko resmi Onitsuka Tiger mulai muncul di Jakarta, Surabaya, dan kota-kota besar lainnya Wikipedia.

Bahkan di beberapa pusat perbelanjaan kelas atas, mereka buka flagship store dengan desain interior minimalis yang khas Jepang banget. Kalau kamu pernah masuk, pasti tahu aroma sepatu baru plus musik ambient-nya itu khas banget. Bikin betah walau cuma lihat-lihat. Yang bikin saya kaget, brand ini tetap mempertahankan gaya klasiknya. Nggak ikut-ikutan tren sepatu gede-gede ala bulky sneakers, tapi justru tetap setia dengan siluet ramping dan elegan.

Dan anehnya, justru itu yang bikin mereka kelihatan beda dan menonjol. Di antara tumpukan sneakers yang berisik dan penuh warna mencolok, Onitsuka Tiger kayak suara tenang di tengah keramaian. Simpel, tapi tajam.

Apa yang Membuat Onitsuka Tiger Terlihat Menarik?

Oke, sekarang bagian yang paling sering ditanyain: kenapa sih Onitsuka Tiger itu menarik?

Buat saya pribadi, daya tariknya ada di tiga hal:

  1. Desain retro yang nggak lekang oleh waktu.

  2. Material premium yang terasa beda saat dipakai.

  3. Image klasik Jepang yang kuat banget.

Coba deh lihat model legendaris kayak Mexico 66. Siluetnya sederhana, tapi punya garis desain yang khas. Nggak berlebihan, tapi pas banget di kaki. Saya pernah pakai buat jalan kaki seharian di Bandung, dari Braga sampai Dago. Nggak cuma enak dipakai, tapi juga dapet beberapa lirikan orang yang nanya, “Itu sepatu merek apa ya?”

Garis silang di bagian sampingnya itu jadi semacam simbol. Kalau orang lihat, mereka langsung tahu, “Ah, itu Onitsuka.” Itu semacam brand recognition yang sangat kuat. Sama kayak orang bisa langsung kenal Nike dari swoosh-nya, atau Adidas dari tiga garisnya.

Yang bikin makin menarik adalah warna-warnanya. Nggak cuma putih atau hitam polos. Kadang ada edisi khusus dengan warna merah marun, mustard, atau kombinasi warna vintage yang nggak biasa tapi tetap elegan.

Mengapa Onitsuka Tiger Begitu Populer?

Mungkin kamu mikir, “Emang sepatu kayak gitu bisa sepopuler itu?” Jawabannya: bisa banget. Popularitas Onitsuka Tiger meningkat tajam bukan cuma karena desainnya, tapi juga karena sentimen nostalgia dan budaya pop yang menempel kuat di brand ini.

Kalau kamu nonton film Kill Bill karya Quentin Tarantino, kamu pasti inget karakter The Bride (Uma Thurman) pakai sepatu Onitsuka Tiger warna kuning dengan garis hitam. Itu bukan kebetulan. Itu adalah bentuk penghormatan ke Bruce Lee yang dulu juga pakai sepatu model serupa dalam filmnya. Jadi Onitsuka ini nggak cuma sepatu, tapi ikon budaya pop.

Buat generasi saya yang tumbuh dengan film kungfu dan anime Jepang, pakai Onitsuka Tiger tuh semacam penghubung dengan masa kecil. Makanya, walaupun harganya lumayan tinggi dibanding merek lokal, orang tetap beli. Karena ada nilai emosional di situ.

Dan jangan salah, anak muda zaman sekarang juga ikutan demen karena model-modelnya pas buat outfit ala minimalist streetwear. Mau dipadu dengan celana chino, jeans, atau bahkan celana pendek, semuanya masuk.

Tips Memilih Onitsuka Tiger yang Pas

Nah, ini bagian yang saya pengen kamu catat baik-baik: nggak semua Onitsuka Tiger cocok buat semua kaki. Ini bukan sepatu yang bisa kamu beli asal suka warnanya aja. Saya pernah salah beli model Serrano karena warnanya cakep banget—biru navy dengan aksen krem. Tapi pas dipakai seharian, ternyata kurang nyaman di lengkungan kaki. Sejak itu, saya belajar beberapa hal penting:

1. Kenali Bentuk Kaki Kamu

Kalau kamu punya kaki lebar, pilih model seperti Mexico 66 Deluxe atau Tiger Corsair. Hindari model yang terlalu ramping.

2. Coba Langsung di Toko

Bahkan beda setengah ukuran aja bisa berasa banget di kaki. Jangan tergoda beli online kalau belum pernah coba modelnya. Serius, ini bisa jadi blunder.

3. Pikirkan Gaya Pakaian Kamu

Kalau kamu sering pakai gaya kasual, model Mexico 66 adalah pilihan aman. Tapi kalau kamu demen tampil beda, cari edisi terbatas atau kolaborasi dengan desainer.

4. Jangan Lupa Cek Sol dan Bantalan

Walau terlihat klasik, beberapa model punya bantalan yang lebih modern. Coba injak dan rasain langsung. Kalau terasa keras, berarti memang dibuat untuk gaya, bukan untuk jalan jauh.

Kualitas Desain dan Material yang Nggak Main-Main

The history of Onitsuka Tiger - Sneakerjagers

Saya pernah ngebandingin Onitsuka Tiger sama sneakers merek lain seharga mirip. Dan jujur, Onitsuka Tiger menang telak di kualitas material. Jahitannya rapi, bahan kulitnya terasa lentur tapi kuat, dan bagian dalamnya nyaman walau tipis. Model Mexico 66 misalnya, dibuat dengan perhatian detail yang luar biasa.

Saya pernah pakai satu pasang hampir dua tahun, dan tetap kelihatan keren. Sole-nya nggak gampang aus, warna nggak cepat pudar, dan bagian atasnya tetap bentuk. Bahkan waktu hujan-hujanan di Jogja, sepatunya masih tahan banting. Ya, asal langsung dikeringkan sih ya.

Desainnya juga nggak berubah-ubah drastis. Artinya, kamu beli sekarang, lima tahun lagi pun modelnya tetap relevan. Ini investasi gaya yang nggak bakal usang.

Pelajaran dari Kesalahan Saya Sendiri

Jujur aja, saya sempat merasa menyesal karena beli model yang terlalu sempit, dan nekat dipakai jalan-jalan ke luar kota. Akibatnya? Tumit lecet, kaki pegal, dan mood liburan rusak. Dari situ saya belajar bahwa fashion itu harus seimbang dengan fungsi.

Saya juga pernah tergoda beli model langka dari marketplace luar negeri tanpa ngecek ukuran Asia vs ukuran Eropa. Hasilnya? Ukuran terlalu besar satu nomor. Padahal modelnya keren banget. Akhirnya saya jual lagi dengan harga rugi. Itu pelajaran mahal sih.

Makanya saya sekarang selalu nyaranin ke teman-teman yang nanya, “Jangan beli cuma karena tren, tapi beli karena cocok.”

Onitsuka Tiger dan Masa Depan Gaya Kasual

Buat saya, Onitsuka Tiger adalah contoh sempurna bagaimana warisan budaya bisa dikemas jadi sesuatu yang relevan dan modern. Mereka nggak perlu ikut-ikutan jadi sepatu sport ultramodern atau sepatu dengan teknologi aneh-aneh. Mereka cukup jadi diri sendiri—klasik, sederhana, tapi keren.

Saya rasa inilah kenapa Onitsuka Tiger terus punya tempat di hati banyak orang. Mereka tahu siapa mereka. Dan dalam dunia fashion yang terus berubah, punya identitas yang kuat itu adalah nilai plus.

Bahkan saya sempat lihat beberapa artis lokal pakai sepatu ini di Instagram. Dari penyanyi indie sampai aktor sinetron. Itu artinya, Onitsuka Tiger udah masuk ke semua lapisan pecinta gaya.

Apakah Onitsuka Tiger Worth It?

Kalau kamu tanya saya sekarang, apakah Onitsuka Tiger layak dibeli? Jawaban saya: iya, kalau kamu tahu apa yang kamu cari. Jangan beli karena ikut-ikutan. Tapi kalau kamu suka gaya retro, desain simpel tapi kuat, dan kualitas buatan Jepang yang jempolan—ya, Onitsuka Tiger bisa jadi pasangan sepatu setia kamu.

Dan saran terakhir dari saya: jangan takut untuk coba langsung di toko. Rasakan sendiri di kaki kamu. Karena percaya deh, begitu kamu nemu model yang pas, kamu bakal ngerti kenapa banyak orang jatuh cinta sama brand ini.

Baca juga artikel menarik lain Kuku yang Sehat: Pengalaman dan Tips Praktis yang Bisa Kamu Coba disini