Sal Priadi: Perjalanan Karier Industri Musik dan Seni Peran Indonesia

Salmantyo Ashrizky Priadi, yang lebih dikenal dengan nama panggung Sal Priadi, adalah seorang penyanyi, penulis lagu, dan aktor berbakat asal Indonesia. Lahir pada 30 April 1992 di Malang, Jawa Timur, Sal telah menorehkan berbagai prestasi dalam industri musik dan seni peran Tanah Air. Dengan gaya musik yang khas dan lirik yang puitis, ia berhasil menarik perhatian penikmat musik Indonesia.

Awal Kehidupan dan Minat terhadap Musik

Sal Priadi

Sejak masa sekolah menengah, Sal Priadi telah menunjukkan minat yang besar terhadap musik. Ia membentuk band bersama teman-temannya untuk tampil di berbagai acara sekolah. Pada masa SMA, Sal mulai menulis lagu dan mendalami dunia musik lebih serius. Pada tahun 2015, dengan bantuan Mahatamtama dan Derry dari grup musik Coldiac, Sal Priadi mulai mengunggah cover dan lagu-lagu orisinalnya di platform SoundCloud, yang menjadi langkah awalnya dalam meniti karier musik profesional.

Perjalanan Karier Musik

Debut dan Album Pertama: “Berhati”

Pada tahun 2017, Sal Priadi merilis single debutnya yang berjudul “Kultusan” melalui GZZ Records. Setahun kemudian, ia merilis single “Ikat Aku di Tulang Belikatmu” pada 8 Juni 2018, yang membawanya meraih nominasi Artis Solo Pria Pop Terbaik di Anugerah Musik Indonesia 2018. Kesuksesan ini diikuti dengan perilisan single “Melebur Semesta” pada tahun yang sama, yang juga mendapatkan nominasi Artis Solo Alternatif Terbaik di Anugerah Musik Indonesia 2019.

Pada tahun 2019, Sal Priadi merilis single “Jangan Bertengkar Lagi Ya? OK? OK!” yang diproduseri oleh penyanyi pop Pamungkas. Di tahun yang sama, ia berkolaborasi dengan Nadin Amizah dalam lagu “Amin Paling Serius”, yang berhasil mencapai peringkat keenam di Billboard Indonesia Top 100. Album studio debutnya, “Berhati”, dirilis pada 24 Februari 2020, yang memperkuat posisinya sebagai salah satu musisi berbakat di Indonesia.

Eksplorasi Musik dan Album Kedua: “MARKERS AND SUCH PENS FLASHDISKS”

Sal Priadi

Setelah merilis album debutnya, Sal Priadi terus bereksplorasi dalam bermusik. Pada 9 Juli 2020, ia merilis single “Irama Laot Teduh” yang diproduseri oleh Ari Renaldi. Kemudian, pada 8 Oktober 2020, ia merilis single “Misteri Minggu Pagi” yang bercerita tentang pengalaman di-ghosting setelah kencan pertama.

Pada 18 Maret 2022, Sal Priadi merilis album mini berjudul “MARKERS AND SUCH”, yang menggambarkan kehidupannya setelah menikah dan memiliki anak. Album ini menjadi jembatan menuju album studio keduanya, “MARKERS AND SUCH PENS FLASHDISKS”, yang diumumkan pada 8 Maret 2024. Album ini dirilis pada 30 April 2024, bertepatan dengan ulang tahunnya yang ke-32. Beberapa single dari album ini, seperti “Dari planet lain”, “Yasudah”, “Episode”, dan “Foto kita blur”, dirilis secara berkala sebelum peluncuran album penuh.

Salah satu lagu dari album ini, “Gala bunga matahari”, dirilis sebagai single pada 24 Juni 2024 dan berhasil meraih kesuksesan komersial, menduduki puncak tangga lagu Spotify Top 50 Indonesia dan mencapai peringkat ketiga di Billboard Indonesia Songs. Pada tahun yang sama, Sal memenangkan penghargaan Artis Solo Pria Pop Terbaik di Anugerah Musik Indonesia untuk lagu tersebut.

Karier di Dunia Seni Peran

Selain berkarier di dunia musik, Sal Priadi juga merambah mariatogel ke dunia seni peran. Pada tahun 2021, ia memulai debut aktingnya dalam film “Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas” yang disutradarai oleh Edwin, di mana ia berperan sebagai Tokek. Film ini berhasil memenangkan penghargaan Golden Leopard di Festival Film Locarno.

Pada tahun 2023, Sal membintangi film “Ketika Berhenti di Sini” sebagai Awan Ambara. Ia juga terlibat dalam film “24 Jam Bersama Gaspar” yang disutradarai oleh Yosep Anggi Noen, berperan sebagai Yadi. Film ini dirilis pada tahun 2024. Selain itu, Sal juga tampil dalam serial web “Imperfect the Series” pada tahun 2021 dan “Joko Anwar’s Nightmares and Daydreams” pada tahun 2024.

Di panggung teater, Sal Priadi melakukan debutnya dalam pementasan “Anugerah Terindah” pada tahun 2020, di mana ia berperan sebagai Hed. Pada tahun 2022, ia tampil dalam pementasan “Setelah Lewat Djam Malam” sebagai Puja di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta.

Kehidupan Pribadi

Sal Priadi

Sal Priadi Priadi menikah dengan Sarah Deshita Affandi, seorang profesional di industri musik. Pasangan ini dikaruniai seorang anak. Pengalaman pribadinya sebagai suami dan ayah sering kali menjadi inspirasi dalam karya-karyanya, yang tercermin dalam lirik-lirik lagunya yang mendalam dan emosional.

Penghargaan dan Nominasi

Sepanjang kariernya, Sal Priadi telah menerima berbagai penghargaan dan nominasi atas kontribusinya dalam musik dan seni peran. Selain memenangkan penghargaan Artis Solo Pria